AKU PERNAH

Aku pernah. Ketika bersama seseorang, aku selalu ingin bertanya, aku selalu ingin tahu apapun tentang dia, dan aku selalu ingin mendengarkan suaranya.

Entah dia masih ingat atau tidak, bahkan aku sering sekali melontarkan pertanyaan-pertanyaan konyol, retoris dan menyebalkan. Seperti,

"Kenapa coba, pengendara mobil ngga pake helm juga?"
"Karenaa, mobil itu kendaraan roda 4, jadi ngga bakal jatuh"
"Tapi kan tetep aja, banyak yang kecelakaan mobil kepalanya terbentur"
"Iyaa, tapi kan semuanya udah ada standar safetynya masing-masing"
"Terus kenapa pengendara motor harus pake helm?"
"Ya karena motor kan kalo jatuh langsung berbenturan dengan aspal"
"Tapi kan pake helm tu ngga enak"
"Yang penting kan safety"
"Ya kenapa safety ngga ada yg enak?"
"Yang enak itu bukan safety, tapiii..."
"Tapi apa?"
"Tapi yg enak itu, rujak kangkung bikinan bi septi hehe"
"Beneran enak? Emang bi septi jualannya dimana?"
"Ya ampun Ay, becandaaa..."
"Yaa Ayu kan lagi serius"

Aku tidak tahu kenapa, aku selalu menunggu setiap baris kalimat yang akan ia katakan setelah pertanyaan-pertanyaanku. Dan aku selalu bahagia menyimak apapun kata-kata yang keluar dari mulutnya. Itulah kenapa setiap bersamanya aku tidak bisa berhenti bicara, menjaga agar dia pun tetap bersuara.

Aku pernah, bahkan mungkin ribuan kali ketika aku mendengar suara itu, aku merasa, semua hiruk pikuk didunia berubah menjadi alunan melodi yang begitu menenangkan jiwa.

Seburuk apapun keadaan, sepahit apapun kenyataan, serumit apapun permasalahan, seberat apapun ujian, selemah apapun iman, satu saja kalimat dari mulutnya adalah kekuatan.

Aku tahu benar, dia memang tak selihai aku dalam merangkai kata. Tapi percayalah, aku bahkan jatuh cinta pada suaranya. Tenang, lembut, mengimbangi dan manis, manis sekali. Dan aku sering memberitahukan itu kepadanya.

Aku selalu ingin dan berharap, dan aku akan sangat bahagia, ketika ia pun merasakan hal yang sama.

Terakhir kali aku coba menguatkan dia, aku bilang, "Kamu tahu ngga, seandainya langit bisa bicara, dia pasti akan memberitahumu kenapa kamu mendapatkan ujian seberat ini dan aku yakin setelah itu kamu ngga akan bersedih lagi. Dan kamu tahu? Setiap orang adalah ujian untuk orang lain. Apapun yang dilakukan seserang, itu akan berakibat terhadap kehidupan orang lain dan sebaliknya. Jika diibaratkan, kehidupan manusia itu seperti gulungan benang berwarna-warni yang saling terhubung, kelihatannya rumit, tapi sebenarnya, itu tidak rumit, samasekali. Jangan menyalahkan dirimu atas apapun yang telah terjadi, karena sesuatu hal sekecil apapun tidak akan pernah terjadi kecuali, atas ijinNya"

Aku tahu persis, aku merasakan kekuatan yg hebat ketika aku mencoba menguatkan dia. Dan kini, aku kehilangan kekuatan itu. Aku kehilangan suara itu, suara yang sifatnya realistis, tapi selalu menghargai dan mengimbangi setiap tanya ku yang kadang retoris.




Teruntuk mu
Cikopo 20:29

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU MENUNGGUMU - SURAT CINTA UNTUK JIWA TERKASIH

TERIMA KASIH

ENTAH