Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

KETIKA IA MENATAP, SEMENTARA AKU HANYA MERATAP

Segala sesuatu dalam hidupku selalu tertata, terencana, sistematis, punya tujuan dan komitmen Dan aku, paling susah mengakui yang namanya kesalahan.  Mengenal laki-lakipun adalah keputusanku yang disitu aku punya tujuan, dan karenanya aku berkomitmen. Aku tahu resikonya atas keputusanku dulu. Dengan aku membuka hati, membiarkan seseorang lebih dekat kepadaku, maka akan ada banyak hal-hal yang kulanggar dalam islam.  Aku tahu, akan ada banyak khalwat, hasrat, dan perasaan yang aku tidak bisa menggambarkannya. Dan karenanya aku membatasi kemungkinan-kemungkinan itu dengan tidak membuat suatu ikatan 'pacaran'.  Tapi yah tetap saja, kronologisnya sama seperti orang pacaran. Bedanya kita ngga sentuh-sentuhan, ngga zina fisik. Kalau zina mata, hati dan fikiran, itu tidak bisa dihindari.  Tapi ya Allah, sekali lagi kenapa aku mengambil keputusan itu, pasti karena aku punya tujuan dan komitmen. Dan tujuanku tak lain karena aku berharap, dia yang akan me

AKU MENUNGGUMU - SURAT CINTA UNTUK JIWA TERKASIH

Aku menunggumu Ini bukan sekedar kata-kata agar kamu jatuh padaku Namun ini adalah kejujuranku Mengapa aku berkata seperti itu? Karena aku menyukai orang-orang yang mencintaiNya Dan denganmu, kuharap keteguhanmu dapat mengajakku serta untuk semakin mencintaiNya  ku merindukanmu karena Allah Ini bukan untaian rahasia hatiku untuk memikatmu Mengapa aku berkata seperti ini? Karena mengucapkan ikrar suci itu menyempurnakan Dien-ku Dan pernikahan adalah sunnah Rosulullaah  Dan Rosulullaah adalah kekasih Allah Cinta adalah anugerahNya yang ditumbuhkan dihati orang-orang yang dikehendakiNya Bagaimana aku tidak merindukanmu wahai jiwa terkasih... Aku menunggumu karena Allah Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian Mengapa aku berkata seperti itu karena, Aku tahu diriku telah banyak kekurangan Dan karenanya, aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku yang tegas Dan yang lebih tangguh, untuk menguatkan hatiku

BINTANG YANG TERLUKA

Sebenarnya aku -Bintang yang terluka- Sebenarnya, aku patah, seperti ranting-ranting rapuh Aku hancur, seperti serpihan abu yang tak berbentuk Aku hilang, seperti asap yang tetbang bersama udara Aku perih, seperti luka yang semakin hari semakin terbuka Aku letih seperti mereka mendaki mimpi yang tingginya melebihi do'a-do'a Aku gugur seperti daun-daun yang terbuang Aku jatuh seperti bintang yang dihempaskan langit Aku sekarat seperti kupu-kupu dengan sayap yang patah Lalu, akankah kau biarkan aku mati Seperti air mata para pemimpi? Atau kau datang dan bangkitkan aku lagi? Walau kau tahu Aku takkan pernah sempurna Bahkan dikehidupan setelah dunia... Karawang 2016

BETRAYAL NEVER COMES FROM YOUR ENEMY

Ya Allah, Maha Pemilik hati. Bibir ini masih bisa tersenyum. Wajah ini masih bisa tertawa. Jiwa ini masih merasa begitu berarti. Tapi hati ini, masih belum bisa setulus itu melupakan pengkhianatan.  Tidak ada rasa dendam samasekali, tidak ada rasa sakit yang begitu kehilangan, lagi-lagi, hati ini hanya belum bisa setulus itu merelakan sebuah penghianatan.  Sebuah sebab mungkin telah mengakibatkan semua ini, namun aku tidak seperti mereka yang percaya pada idaman lain. Sebuah komitmen, jika sudah rusak ya rusak saja, tidak perlu menyalahkan yang lain, karena yang salah bukan mereka, yang salah adalah yg membuat komitmen itu sendiri.  Hidup siapapun pasti tak pernah luput dari godaan, bukan hanya seorang pria. Tapi mau tergoda atau tidak adalah pilihan kita.  Aku tidak percaya pada siapapun seperti mereka, aku lebih percaya pada adanya seorang penghianat. 

BIARKAN HANYA ALLAH YANG MELIPUTI HATI KITA

Hati itu tempat tertinggi dalam jiwa manusia, yang seharusnya menjadi tempat Pemilik manusia itu sendiri.  Dendam, amarah, kesombongan, iri dan sakit hati, menandakan ketiadaan Allah dalam hati kita.  Allah menganugerahi cinta, mengajarkan cinta pada hambanya, namun kita lupa mencintai Dia.  Kita boleh mencintai apapun yang baik untuk diri kita, tapi jangan pernah meletakkannya dihati kita.  Kita mencintai ibu, biarkan cinta kita pada tempatnya. Kita mencintai ayah, mencintai keluarga, saudara, biarkan mereka semua pada tempatnya.  Seperti kita mencintai sebuah buku, bunga, atau lukisan, kita akan tetap membiarkannya pada tempatnya.  Jangan menaruh apapun yg kita cintai dihati kita, kalaupun harus dibawa ke hati, biarkan ia menempel didinding bagian luarnya saja.  Biarkan hanya Allah yang ada dihati kita, biarkan hanya Allah yang meliputi hati kita, karena hati yang mencintai-Nya tidak akan pernah takut kehilangan apapun kecuali Dia. 

ALLAH, DIA-LAH TEMPAT HARAPAN DAN CINTA YANG SESUNGGUHNYA TINGGAL

Sebuah harapan lebih kejam dari sekedar imajinasi. Ketika kita berharap, kemudian dihempaskan, rasanya akan sangat menyakitkan, sesedikit apapun harapan itu.  Tempat pengharapan terbaik hanya Allah. Karena Dia lah yang menciptakan harapan itu sendiri.  Dia lah tempat harapan dan cinta yang sesungguhnya, tinggal.  Mereka yang berbicara tentang cinta, sejatinya tidak pernah memahaminya ketika cinta pada Tuhannya lebih sering mereka lupakan.  Begitupula diri ini, bukan jiwa yang tidak pernah tersungkur pada cinta yang mengatasnamakan Allah.  Indah memang, menggoda nian, layaknya hasrat yang tidak akan pernah bisa terpenuhi.  Dan ketika semuanya pergi, yang tersisa hanya belasungkawa atas duka dan luka yg berserakan didada.  Bukan, samasekali bukan Allah yang tidak menyayangi kita, justru karena Dia begitu menyayangi kita. Percayalah, kasih sayang Allah meliputi kita. Belajarlah mencintai Dia, dengan mencintai ciptaanNya.  Mencintai ciptaannya bukan berarti hanya men

KETIKA SESEORANG YANG BEGITU DEKAT, MENJAUH BEGITU CEPAT

Hanya ada dua alasan ketika seseorang  yg telah begitu lama bersama kita, tiba-tiba secepat itu meninggalkan kita.  Salah duanya adalah, antara ia terlalu mencintai kita atau ia terlalu membenci kita.  Namun, apapun yang terjadi, percayalah semua memiliki alasan. Dan langit,  menyaksikan semuanya.  Seperti yg pernah dikatakan seorang penulis,  langit adalah kitab yang terbentang.  Seandainya langit bisa mengatakan kepada kita perihal kenapa segala sesuatu terjadi dihidup kita, betapa malunya kita atas keluhan, penyesalan, dendam, dan apapun yang kita lakukan sebagai bentuk protes pada Tuhan.