Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

KETIKA IA MENATAP, SEMENTARA AKU HANYA MERATAP

Segala sesuatu dalam hidupku selalu tertata, terencana, sistematis, punya tujuan dan komitmen Dan aku, paling susah mengakui yang namanya kesalahan.  Mengenal laki-lakipun adalah keputusanku yang disitu aku punya tujuan, dan karenanya aku berkomitmen. Aku tahu resikonya atas keputusanku dulu. Dengan aku membuka hati, membiarkan seseorang lebih dekat kepadaku, maka akan ada banyak hal-hal yang kulanggar dalam islam.  Aku tahu, akan ada banyak khalwat, hasrat, dan perasaan yang aku tidak bisa menggambarkannya. Dan karenanya aku membatasi kemungkinan-kemungkinan itu dengan tidak membuat suatu ikatan 'pacaran'.  Tapi yah tetap saja, kronologisnya sama seperti orang pacaran. Bedanya kita ngga sentuh-sentuhan, ngga zina fisik. Kalau zina mata, hati dan fikiran, itu tidak bisa dihindari.  Tapi ya Allah, sekali lagi kenapa aku mengambil keputusan itu, pasti karena aku punya tujuan dan komitmen. Dan tujuanku tak lain karena aku berharap, dia yang akan me