Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

MERAYAKAN LUKA

Salahku, yang telah mengkamukan kamu. Salahku yang terlalu yakin, terlalu percaya, dan terlalu berharap bahwa itu kamu. Harusnya aku menyebutnya kamu jika seseorang telah menghalalkanku. Sekuat keyakinan itu, sedalam kepercayaanku padamu, sebesar harapanku saat itu, seperti itulah lukaku. Aku, terlalu penakut untuk mengakui nya. Meski ribuan luka telah menyayat hatiku saat masih bersamamu, semua berbeda ketika ribuan luka itu menguliti ku setiap hari, selama-lamanya, tanpa kamu disisiku. Aku membiarkannya. Aku tak peduli dengan luka itu. Aku tidak berusaha sedikitpun untuk membalutnya. Kubiarkan ia menganga, terpapar kesepian, terhempas kehampaan, terguyur pengabaian, terbakar amarah ketika angin mengabarkan kebahagiaanmu bersamanya, begitu cepat bagimu meniadakanku. Satu-satunya hal yang paling kusuka setelah itu adalah, mengorek kembali luka yang sudah mulai mengering itu lalu kuabadikan setiap tetesan perihnya dalam sungai kecil yang mengalir dibawah kelopak mataku. A

SEIRIS SURGA YANG TERBASUH MADU

Kau tahu Sejak aku mulai merindukanmu Aku selalu berharap dan berdoa Meminta dengan sedikit memaksa Semoga Tuhan kita, hanya mempertemukan aku denganmu. Entah kenapa, hatiku begitu yakin tentang adanya kamu didunia ini sejak aku memutuskan untuk peduli tentangmu. Aku berusaha mencari Diraga manakah dirimu bersemayam Hingga suatu hari, aku melihat kau menjelma sebagai seseorang yang begitu kukagumi ketaatannya. Aku jatuh cinta pada setiap kumandang adzannya Aku terpesona pada setiap lantunan do'a-do'anya Hatiku basah ketika melihat wajah yang terbasuh air wudhu itu begitu menentramkan Rasanya seperti aku ingin menjadi do'a dalam setiap sujudnya Dialah Manusia pertama yang membuatku rela jatuh cinta begitu dalam kepada Tuhannya Tuhan kita Allah Yang begitu ia cintai. Dialah manusia pertama yang membuatku tak takut untuk mengabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku Hanya untuk mencintai apa yang begitu dicintainya. Dialah manusia pertama yang menyadarkanku A